Kajian

Nabi Yusuf Menikahi Zulaikha?

Seorang alumnus program doktoral Univ al-Azhar Kairo menuturkan, tatkala upacara pernikahan seorang mahasiswa Indonesia dilaksanakan, hadir pula Deputy Grand Syeikh al-Azhar, Prof. Dr. Abdul Ra`uf Shalabi. Ketika sampai ujung acara dan tiba saatnya berdoa, seorang mahasiswa Indonesia memimpin doa. Dengan penuh kekhusyuan mahasiswa itu berdoa dalam bahasa arab. Ketika doa itu sampai pada kalimat:

Allahumma allif baynahuma kama allafta baina Yusuf wa Zulaikha
(Ya Allah, semoga Engkau merekatkan (cinta) kedua mempelai ini sebagaimana Engkau telah merekatkan (cinta) Yusuf dan Zulaikha).

Memang doa ini sangat familier dibaca  saat acara resepsi pernikahan di Indonesia. Namun, ulama al-Azhar itu merasa tak sreg hingga kemudian menyangkalnya.

Ketika doa itu dilantunkan, tersirat sudah ada kepastian beberapa hal. Pertama, bahwa imra’atu al-aziz (istri raja Mesir) yang disebutkan di dalam al-Qur’an itu bernama Zulaikha. Kedua, bahwa akhirnya Zulaikha bertaubat menjadi baik. Dan ketiga, akhirnya Yusuf menikahi Zulaikha dan terjadi jalinan cinta yang erat antara keduanya dalam berumah tangga.

Sebenarnya, ulama berbeda pendapat tentang nama istri al-Aziz Raja Mesir, ada yang mengatakan Ra’il, Faka, Zulaikha dan masih ada beberapa nama yang lain. Pun semua bersumber dari kisah Israiliyat (ahli kitab). Al-Qur’an tidak menyebutkan nama aslinya, tapi hanya menyebutkan tabiatnya yang buruk, sebagaimana dijelaskan rinciannya oleh Ibnul Qayyim dalam Tafsirul Qayyim tatkala menafsirkan Surat Yusuf:21.

Adapun hadits, jika Anda memiliki program Maktabah Syamilah, silakan searching (cari) dengan kata kunci زليخا   atau , زليخاء   di Kitab al-Mutun yang berisi lebih dari 100 kitab-kitab hadits yang disusun oleh para ulama. Tak satupun kitab-kitab itu menyebutkan nama Zulaikha yang dinisbatkan kepada Nabi Yusuf AS.

Memang, ada beberapa ulama seperti Ibnu Katsier menyebutkan nama Zulaikha, namun beliau juga hanya menggunakan istilah ’qiila’, konon. Namun, beliau juga mengatakan perihal, ”Kebanyakan penafsir dalam hal ini mengambil kitab-kitabnya ahli kitab, fal i’radh ’anhu aula (sedangkan berpaling darinya itu lebih utama). Demikian beliau sebutkan dalam kitabnya Qishash al-Anbiya’, tatkala mengisahkan tentang Nabi Yusuf AS.

Depag pada tahun 2006 telah mengeluarkan al-Quran terjemahan bahasa Indonesia edisi revisi dengan menghilangkan kata “Zulaikha” dan menambahkan footnote bahwa penamaan istri al-Aziz sebagai Zulaikha tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Tentang kisah taubatnya Zulaikha, pun tidak ada dalil sharih maupun shahih yang menyebutkannya. Begitupun dengan kisah pernikahan antara Nabi Yusuf AS dengan Zulaikha. Andaikan hal itu ada kebaikannya untuk kita ketahui, tentu Allah akan menyebutkannya dalam Kitab-Nya, atau melalui lisan Rasul-Nya.

Dikhawatirkan, mendoakan pasangan perempuan supaya seperti Zulaikha justru mendoakan agar wanita itu memiliki karakter istri al-Aziz yang ingin berbuat serong. Cukuplah doa terbaik yang diajarkan Nabi Muhammad saw untuk pengantin, ”Baarakallahu laka, wa baaraka ’alaika, wa jama’a bainakumaa fii khairin”. (Abu Umar Abdillah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *