Doa

Al Mu’aafaat Dunia Dan Akhirat

 اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْمُعَافَاةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

Allahumma Inni as aluka al mu’aafaat fid dunya wal aakhirah

Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadaMu keselamatan di dunia dan akhirat.”

Doa Yang Utama

Doa ini adalah doa yang penuh keberkahan, telah dikhabarkan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu’alaihi wasallam sebagai doa yang paling afdhal untuk dipanjatkan seorang hamba, diriwayatkan oleh Abu hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

 

مَا مِنْ دَعْوَةٍ يَدْعُو بِهَا الْعَبْدُ أَفْضَلَ مِنْ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْمُعَافَاةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Tidak ada doa yang di ucapkan seorang hamba ketika berdoa yang lebih utama dari; Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadaMu keselamatan di dunia dan akhirat.” (HR. Ibnu Majah)

 

Dalam adabul mufrad karya imam Bukhari, dikisahkan Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya;

يَا رَسُولَ اللهِ ، أَيُّ الدُّعَاءِ أَفْضَلُ ؟ قَالَ : سَلِ اللهَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ ، فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، ثُمَّ أَتَاهُ الْغَدَ ، فَقَالَ : يَا نَبِيَّ اللهِ ، أَيُّ الدُّعَاءِ أَفْضَلُ ؟ قَالَ : سَلِ اللهَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ ، فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، فَإِذَا أُعْطِيتَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، فَقَدْ أَفْلَحْتَ

“wahai Rasulullah, doa apakah yang paling afdhal? Beliau bersabda: “Mintalah kepada Allah ampunan serta kesalamatan di dunia dan akhirat!” kemudian keesokan harinya ia datang lagi dan bertanya; yaa Nabiyallah, doa apakah yang paling afdhal? beliau menjawab : “Mintalah kepada Allah ampunan serta kesalamatan di dunia dan akhirat!, jika engkau diberi keselamatan di dunia dan akhirat maka sungguh engkau telah mendapatkan kebahagiaan.

Doa yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam kepada sahabatnya ini sangat singkat, pendek dan mudah(dihapal), meski ditanya lagi tentang doa yang afdhal maka Rasul pun tetap menjawab dengan jawaban yang sama, yaitu almu’aafaat fid dunya wal akhirah. Inilah jawami’ul kalim sebagai keutaman yang dimiliki oleh Rasulullah, beliau bersabda :

بُعِثْتُ بِجَوَامِعِ الكَلِمِ

“Aku diutus dengan Al Jawami’ul Kalim” (HR. Bukhari)

Jawami’ul kalim adalah sebuah kalimat yang ringkas, tapi mempunyai makna yang luas, beliau sangat fasih di dalam menyampaikan sesuatu. Kefasihan ketika menyampaikan kalimat ini sangat berpengaruh bagi orang yang diajak bicara. Semakin fasih sebuah kalimat, semakin mudah untuk dipahami dan diingat. Inilah salah satu kelebihan yang diberikan Allah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Makna Mu’aafaat

mu’afat bermakna perlindungan Allah bagi hamba dari segala sesuatu yang tidak disukai dan yang  membuatnya sedih. Adapun mu’aafaat di dunia adalah dengan mendapatkan keselamatan, penjagaan dari keburukan yang tampak dan tidak tampak, keselamatan badan dari penyakit dan keselamatan badan dari keburukan yang ditimpakan makhluk lain.

adapun mu’afat di akhirat adalah dengan diselamatkan oleh Allah dari dosa dosa dan kedzoliman baik dengan dirinya sendiri atau dengan makhluk yang lain, serta selamat dari siksa setelah kematian, yaitu siksa kubur dan siksa di akhirat.

Jika mu’aafaat ini didapat hamba di dunia dan akhirat maka benarlah apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, “sungguh engkau telah mendapatkan kebahagiaan.”

Kebaikan Setelah Iman Adalah Mu’aafaat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ سُلَيْمِ بْنِ عَامِرٍ عَنْ أَوْسَطَ قَالَ خَطَبَنَا أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَقَامِي هَذَا عَامَ الْأَوَّلِ وَبَكَى أَبُو بَكْرٍ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ سَلُوا اللَّهَ الْمُعَافَاةَ أَوْ قَالَ الْعَافِيَةَ فَلَمْ يُؤْتَ أَحَدٌ قَطُّ بَعْدَ الْيَقِينِ أَفْضَلَ مِنْ الْعَافِيَةِ أَوْ الْمُعَافَاةِ

dari Sulaim Bin ‘Amir dari Ausath, dia berkata; Abu Bakar berkhutbah kepada kami dan berkata; Rasullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri ditempatku ini pada tahun pertama. Lalu Abu Bakar menangis, kemudian berkata; mohonlah kepada Allah al mu’aafaat  (atau ia berkata al ‘aafiyah), karena tidaklah seseorang diberi sesuatu yang lebih utama dari al ‘aafiyah/al mu’aafaat setelah keyakinan (Iman)..” (HR. Ahmad)

Tiada keutamaan lain yang lebih baik bagi hamba setelah diberi Allah keyakinan atau iman (kalimat ikhlas) melainkan al mu’aafaat (keselamatan), dengan keyakinan dan iman maka keselamatan akhirat di dapat, dan  dengan mu’aafaat maka kebahagiaan dunia didapat.

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam memerintahkan sahabatnya untuk memohon kepada Allah almu’afat, bahkan sepeninggal Rasulullah, sahabat yang paling mulia Abu bakar Radhiallahu’anhu pun sampai menangis kemudian menyampaikan pesan kepada sahabat dan tabi’in tentang perintah Rasul ini, maka tentunya kita lebih butuh untuk memanjatkan doa ini di setiap kesempatan doa yang kita panjatkan, dan memperbanyaknya di setiap keadaan, karena keburukan dan fitnah yang terjadi sekarang lebih banyak dan lebih dahsyat.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْمُعَافَاةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

Allahumma Inni as aluka al mu’aafaat fid dunya wal aakhirah (Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadaMu keselamatan di dunia dan akhirat)..Amin ya Rabb..

One thought on “Al Mu’aafaat Dunia Dan Akhirat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *