Aqidah

Sunnah Pergiliran

Sejak pertama agama Islam muncul sampai hari ini bahkan sampai hari kiamat nanti, sunnah berupa tegak dan runtuhnya suatu umat, dan kejayaan serta kemunduran suatu umat akan selalu bergulir. Merupakan sunnatullah juga bahwa apabila suatu umat berpegang teguh terhadap aturan-aturan Allah maka umat itu akan langgeng dan senantiasa dalam kebaikan. Akan tetapi, apabila suatu umat sudah berlepas diri dari aturan yang ada bahkan menerjangnya, maka yang terjadi adalah keruntuhan dan kepunahan.

Allah berfirman,

وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ

“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia” (QS. Ali Imron: 140)

Umat Islam tidak lepas dari sunnah kauniyah ini, dari semenjak awal risalah Islam kepada Nabi Muhammad kemudian adanya daulah islamiyah yang memegang erat syariat, mereka bangkit dan berjaya. Lalu setelah kebangkitan itu, mereka mulai menerjang syariat, maka kekuasaan mereka melemah dan pada akhirnya mereka runtuh.

BACA JUGA: KUNCI KEBANGKITAN UMAT ISAM

Faktor kebangkitan suatu Daulah Islamiyah sangat banyak, sebagaimana tersebut diatas. Tapi, faktor yang paling penting adalah sebagai berikut,

1.Iman kepada Allah, dan Pecaya sepenuh hati akan pertolongan dan kekuasaan-Nya.

2.Ukhuwah, persatuan dan meninggalkan perpecahan.

3.Adil antara penegak hukum dan orang yang di hakimi.

4.Ilmu, dan tersebarnya agama kepada setiap golongan.

5.I’dad (Mempersiapkan diri).

{وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ}

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (QS Al-anfal: 60)

Apabila semua kaum muslim paham dan mau merealisasikan beberapa hal diatas, Insyaallah kebagkitan akan segera datang kepada mereka. Bangkitnya mental kaum muslimin secara bertahap, mereka mampu bersabar, berkorban dan teguh pendirian. Akan tetapi ketika kemegahan sudah di idamkan, yang terjadi adalah dibukakannya fitnah dunia sehingga banyak dari mereka yang tidak sabar dan masuk kedalam fitnah. Rasulullah bersabda,

«إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ»

“Sesungguhnya setiap umat diuji dengan sfitnah, dan fitnah yang terjadi pada umatku adalah harta” (HR. Tirmidzi).

Umat Islam, Umat yang tak pernah mati

Umat Islam adalah umat yang tidak akan pernah mati dan akan selalu tegak. Selalunya setiap runtuh, pasti akan kembali tegak dan Berjaya, karena ini merupakan sunnatullah kepada kaum muslimin. Berbeda dengan umat-umat lainnya terdahulu yang mana setelah runtuh tidak kembali tegak dan Berjaya, padahal dahulu merupakan umat yang paling maju dan berkembang. Contoh nyata nya adalah runtuhnya peradaban fir’aun di mesir, yunani, kekaisaran romawi dan Persia dan kekaisaran inggris, negeri dengan julukan matahari tidak pernah tenggelam disana dan yang lainnya. Hal ini merupakan sunnatullah, sebagaimana firman Allah,

{كَتَبَ اللهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي إِنَّ اللهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ}

“Allah telah menetapkan: “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang”. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al-Mujadilah: 21)

Allah juga berfirman,

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur : 55)

Rasulullah bersabda,

«إِنَّ اللهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا»

“Allah SWT mengutus kepada umat ini, setiap seratus tahun orang yang ‘memperbarui’ urusan agama mereka.”
(HR. Abu Dawud)

Maknanya, bahwa umat Islam akan runtuh, setelah keruntuhannya akan kembali tegak dan berjaya. Adapun tegaknya melalui tangan-tangan pembaharu agama ini, beginilah sunnatullah ini bergulir sampai hari kiamat.

Sejarah Islam syarat dengan fase tersebut, setelah mengalami kejayaan beberapa masa, kemudian mereka mengalami penurunan bahkan keruntuhan. Bukan hanya kaum muslimin Andalusia saja yang mengalaminya, para sahabat pun menyaksikan fase-fase ini, dimana sepeninggal Rasulullah n banyak terjadi perselisihan dan kemunduran, banyak kaum muslimin yang murtad dan hampir di semua tempat kecuali mekah, madinah dan desa kecil yang bernam “Hajr” (teletak di Bahrain).

Setelah masa kemunduran dahsyat ini, datanglah pembaharu yaitu Abu Bakr As-shidiq yang melakukan banyak penaklukan dan kemenangan, beliau juga memerangi orang-orang murtad sepeninggal Nabi. Setelah fase ini bergulir dan kaum muslimin kembali terfitnah dengan kemewahan dunia, yaitu pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, kaum muslimin kembali terpecah belah dan banyak sekali mengalami kemunduran, beliau juga di bunuh oleh kaum muslimin sendiri karena fitnah. Fase ini bergulir sampai masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib.

Setelah fase ini, beberapa tahun kemudian berdirilah pembaharu yaitu daulah umawiyah, selang beberapa dekade, banyak fitnah kembali terjadi dan akhirnya daulah ini runtuh, kemudian muncullah daulah Abasiah dengan pembaharuan, tak lama juga karena beberapa fitnah yang terjadi, daulah ini juga runtuh dan dilanjutkan daulah ayubiyah dan daulah Utsmaniyah, pada waktu itu kawasan eropa timur menjadi bagian dari kaum muslimin, dan menjadi dinasti digdaya pada masanya.

Beginilah sunnatullah digulirkan, oleh karenanya jangan sampai kaum muslimin berhenti untuk berupaya menegakkan kembali kejayaan islam. Karena, meskipun itu sudah menjadi ketetapan Allah, Ia akan menilai setiap perjuangan hambanya. Apabila kaum muslimin kehilangan jalan ini dan sudah jauh dari manhaj yang lurus, maka yang terjadi adalah runtuhnya kaum muslimin dan kehinaan sebagaimana yang dialami kaum muslimin Andalusia.

Keadaan kaum muslimin hari ini

Ada orang yang bertanya, dimanakah posisi kaum muslimin hari ini? Apakah dalam fase Kebangkitan atau kemunduran?

Sudah sangat jelas, bahwa kaum muslimin hari ini ada pada fase kemunduran dan keruntuhan, banyak perpecahan semenjak runtuhnya daulah Utsmaniyah puluhan tahun yang lalu. Hal ini sudah menjadi ketetapan bagi kaum muslimin sebagimana sudah bergulir fase ini sebelum daulah Utsmaniyah tegak.

Ada dua faktor mengapa hari ini kaum muslimin runtuh, faktor yang belum pernah terjadi pada kaum muslimin sebelum runtuhnya khilafah Utsmaniyah, yaitu;

1.Hilangnya Khilafah Islamiyah

Baru dimasa ini kaum muslimin kehilangan wujud pemimpin yang menyatukan. Dari masa ke masa Islam, disana selalu ada sosok Khalifah sebagai pimpinan. Bahkan pada saat kaum msulimin mengalami kemunduran, mereka paham dan tahu bahwa mereka memiliki pemimpin. Dahulu kaum muslimin dapat menempatkan agama Islam sebagai agama siyasi (politik) yang mengatur negara dengan undang-undang syariat Islam selama kurang lebih 14 abad. Hari ini, kita kehilangan sisi ini.

2.Hilangnya Syariat Islam

Ya, alpanya syariat Islam hari ini, belum pernah sekalipun terjadi di masa kaum muslimin sebelumnya. Meskipun beberapa masa kaum muslimin mengalami keruntuhan, tapi tidak pernah syariat Islam hilang dari mereka. Ada beberapa kasus kaum muslimin meninggalkan sebagian syariat Islam, tapi belum pernah terjadi peghapusan syariat ini secara terang-terangan kemudian menggantinya dengan hukum manusia, bahkan menganggap hukum konstitusional lebih baik dan lebih pas daripada hukum Islam, sebagiamana yang kita alami hari ini.

Dua hal pokok inilah mengapa hari ini umat Islam mengalami kemunduran, dan dua hal inilah yang akan mengubah umat muslimin menuju kejayaan, karena bukan suatu hal yang mustahil untuk diusahakan untuk ditegakkan kembali, sebagaimana sudah menjadi ketetapan Allah bahwa kejayaan itu ada dan akan digulirkan kepada kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *