Aqidah

Pentingnya Akidah Islam Dalam Membendung Fitnah Wanita

Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa menguji hamba-Nya dengan beberapa fitnah. Tidak lain tujuannya adalah agar terpiih siapa diantara mereka yang paling bagus amalan dan keimanannya.

Fitnah maknanya adalah segala bentuk cobaan bagi manusia yang menyebabkan manusia berpaling dan menjauh dari Allah subhanahu wa ta’ala. Adapun varian dan bentuknya sangat banyak, dianataranya adalah fitnah harta benda, fitnah wanita, tahta dan lain sebagainya.

Rasulullah senantiasa memohon kepada Allah agar dihindarkan dari keburukan fitnah. Beliau mewanti kepada umatnya marabahaya yang ditimbulkan fitnah-fitnah tersebut. bilamana ia terjerembab dalam fitnah tersebut, di dunia ia akan tersesat dan kehilangan jalan hidup, sedangkan di neraka ia akan ditimpa dengan beratnya hisab dan adzab Allah yang sangat pedih.

Nabi bersabda,

“Sesungguhnya kalian akan merasakan berbagai fitnah, maka berlindungan kalian kepada Allah.”

Di antara fitnah yang paling berbahaya adalah fitnah yang ditimbulkan oleh wanita.

Baca Juga: Hukum Jihad Bagi Wanita

Allah memberikan fitrah kepada manusia (laki-laki) dengan kecintaannya kepada wanita, anak-anak dan harta benda, sebagaimana Allah berfirman,

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّـهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ 

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. ali-Imron:14)

Islam menetapkan batasan bagaimana berhubungan dengan wanita, bagaimana menyalurkan kecintaannya kepada wanita. Siapa yang sesuai dengan ketetapan ini, ia akan terhidar dari fitnahnya dan siapa yang mengabaikan ketetapan ini, ia akan terjerumus dalam fitnah.

Fitnah yang ditimbulakn wanita banyak macamnya, diantaranya sebagai berikut,

1.Kecintaan yang haram, yaitu cinta yang berlebihan dan melewati batas.

2.Melihat wanita yang bukan mahram.

3.Perbuatan terlarang yang dilakukan kepada wanita ajnabi (bukan mahram), seperti; zina, memegang dan berbicara secara langsung.

4.Melewati batas syar’I dalam mencintai istri.

5.Melihat aurat wanita dalam alat komunikasi maupun media sosial dan beralasan bahwa hal tersebut hanyalah gambar bukan wanita sebenarnya.

6.Tidak menunaikan hak istri, anak-anak dan kerabat perempuan.

Fitnah bagi para lelaki banyak macamnya, dan fitnah wanita inilah yang paling berbahaya, sebagaimana Nabi bersabda,

“ما تركتُ بعدي في النَّاس فِتنة أضرّ على الرجال مِن النِّساء.”

“Tidak aku tinggalkan fitnah kepada manusia yang paling berbahaya kepada para lelaki melainkan fitnah wanita.“ (Muttafaq ‘alaih)

Kebanyakan orang masuk neraka karena wanita. Suatu ketika Nabi ditanya, “Apa yang paling banyak menyebabkan orang masuk neraka?” beliau bersabda, “dikarenakan dua lobang, yaitu mulut dan kemaluan.” Disebabkan karena fitnah wanita, banyak orang yang terjerumus kedalam perbuatan zina.

Beberapa perbuatan wanita yang mengundang fitnah pada hari ini diantaranya:

1.Tabaruj, para wanita melepas hijabnya dan memperlihatkan beberapa lekukan tubuhnya.

2.Ikhtilat, antara wanita dan laki-laki bercampur dan dianggap lumrah. Siapa yang tidak mau bercampur dianggap kuno dan ketinggalan jaman.

3.Berlebihan dalam berhias, dengan mengenakan berbagai macam make up dan penghias mata, rambut, high heel dan lain sebagainya.

4.Memposting gambar dan menyebarkannya, banyak wanita yang sengaja memajang foto-fotonya di media sosial.

5.Video wanita di berbagai media komunikasi, yang menampilkan gerakan dan mengumbar suara.

Dan masih banyak fitnah yang didendangkan wanita untuk menggoda manusia.

Peran akidah dalam membendung fitnah wanita

1.Peran Iman kepada Allah Azza wa Jalla

 Keimanan dan kecintaan kepada Allah ta’ala akan membuat seseorang mecintai apa yang dicintai-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang oleh-Nya. Bagi seorang wanita yang beriman,ia akan beriltizam mengenakan hijab sebagai tanda keimanannya kepada Allah dan kecintaan pada-Nya. Sebagaimana seorang mukmin yang laki-laki dan wanita akan senantiasa  menundukkan pandangan mereka lantaran iman sebagaimana Allah bersabda,

قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ * وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya.” (QS. an-Nur; 30-31)

Disamping itu, dengan rasa khasyah seseorang kepada Allah, akan membuatnya takut akan azab Allah dan menjauhi segala hal menyebabkan murka Allah.

2.Peran Iman kepada Rasulullah SAW

Iman kepada Nabi Muhammad adalah salah satu cara membendung diri dari fitnah ini. Beriman kepadanya mencangkup; percaya kepada apa yang beliau sampaikan, mengikuti risalah beiau dan menjadikan beliau tauladan dalam hidup.

Rasulullah memperingatkan kaum muslimin dari fitnah wanita dan memerintahan umatnya untuk menghindari apa saja yang menggiring seseorang terkena fitnah wanita.

Baca Juga: Agar Iman Tak Goyah di Zaman Fitnah

Dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh ibunda ‘Aisyah beliau berkata, “suatu ketika saat Nabi duduk di masjid, ada seorang perempuan dari Muzainah masuk dengan menjulurkan perhiasannya di masjid. Lalu Nabi bersabda, “Wahai para manusia, laranglah wanita-wanita kalian memakai perhiasan dan menyombongkan diri di masjid, karena sesungguhnya Bani Israil tidak melarang wanita-wanita mereka berhias dan menyombongkan diri saat ke majid.” (HR. Ibnu Majah: 1326/2)

Selain dengan keimanan kepada Allah dan rasul-Nya, fitnah bisa dibendung dengan akal pikiran yang sehat. Ketika nafsu syahwat membuncah, pakailah akal untuk berfikir bahwa tidak ada seorangpun yang menghendaki istrinya, anak-anaknya dan kerabatnya untuk dijadikan pelampiasan, sebagaimana hadits dari Abi Umamah ketika ada seorang yang ijin kepada Nabi untuk berzina. 

Demikian peran akidah dalam membendung fitnah yang ditimbulkan oleh wanita. Semoga Allah memudahkan kita untuk berbuat kebaikan dan menampakkan kepada kita yang haq itu haq dan yang batil itu batil. Aamiin

(arrisalah/al-Akidah al-Islamiyah wa atsaruha fin najati minal fitan al-mu’ashirah/Akidah)

 

Tema Terkait: Akidah, Wanita, Fitnah 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *