Jarhah

Berbuat Nakal Dengan Alasan Karena Takdir

 

Pertanyaan: 

Ustadz, ana pernah ditanya adik kelas mengenai takdir Allah. Dia adalah mantan anak nakal. Dia ingin taubat dan memperbaiki dirinya, tapi di sela perjuangannya itu, terlintas perasaan yang meragukan. Katanya, Allah sudah menetapkan takdir baik dan buruknya seseorang, berarti percuma kalau kita ingin baik sedangkan kita telah dicatat di Lauh Mahfuzh sebagai orang buruk.

Bagaimana memahamkan anak seperti ini? Jazaakallah khairan katsiran.

Muslimah- Lamongan

 

Jawaban:

Saudari yang shalihah, beriman kepada takdir Allah merupakan salah satu rukun iman, hingga masalah ini harus kita perhatikan dengan hati-hati agar tidak keliru. Dalam masalah ini ada beberapa hal yang harus kita padukan. Yaitu tentang keadilan Allah, ilmu-Nya, kuasa-Nya, dan usaha manusia beserta hukum sebab akibatnya.

Kita harus percaya bahwa Allah Mahaadil yang akan memberi balasan setiap perbuatan makhuk-Nya sesuai dengan keadilan-Nya secara layak. Sehingga setiap kebaikan dan keburukan akan mendapatkan balasan yang pantas. Selain itu, kita percaya bahwa kuasa Allah meliputi segala sesuatu, yang tidak akan pernah mampu ditolak oleh siapapun.

Ilmu Allah sangatlah luas. Dia Mahatahu atas segala yang terjadi di alam semesta ini, baik yang sudah,sedang, maupun belum terjadi, bahkan sebelum langit dan bumi ini diciptakan-Nya. Tidak ada sehelai daun yang gugur kecuali Dia mengetahuinya. Demikian juga seluruh kejadian yang ada, mustahil terjadi di luar ilmu-Nya.

 

Baca Juga: Istri Sering Memakai Baju Seksi

 

Sebagai manusia kita dikaruniai kemampuan dan akal untuk memilih dan berusaha. Dalam konteks inilah berlaku hukum sebab akibat, dimana siapa menanam akan memanen. Semua yang kita lakukan karena kita memang ingin melakukannya. Sehingga tidak ada alasan untuk berhenti berikhtiar dan menyalahkan Allah (naudzubillah min dzalik) ketika kita terjerumus ke dalam maksiat dengan alasan takdir. Lagipula, bukankah takdir Allah adalah rahasia yang kita tidak pernah tahu rinciannya? Dia tidak membeberkan apa yang akan terjadi besok pagi kepada kita secara detil.

Untuk itu, tidak ada alasan untuk menyerah tanpa daya sebelum berusaha.

Kita baru boleh mengatakan bahwa ini takdir Allah jika telah terjadi. Dan jika yang terjadi adalah kemaksiatan, kita percaya ada hikmah di balik peristiwa itu karena Allah Maha Bijaksana disertai perasaan menyesal dan janji untuk tidak mengulanginya. Namun jika yang terjadi adalah kebaikan, kita harus bersyukur karena Allah memberi kemudahan. Semoga hari-hari berikutnya juga seperti ini.

Terakhir, jangan terlalu banyak berbicara tentang takdir agar setan tidak mempermainkan kita untuk kemudian menyesatkan kita. Wallahu a’lam

 

Oleh: Redaksi/Konsultasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *