Motivasi

Menjadi Istri Penyejuk Hati

Slogan ‘rumah tangga tanpa problema’ seringkali menghipnotis pola pikir para suami dan istri. Seakan kehidupan rumah tangga itu harus selalu berjalan mulus, tanpa aral rintangan. Padahal, cuaca kehidupan keluarga memang tak selamanya cerah. Seringkali mendung-mendung problema, bahkan hujan badai masalah datang menerpa keluarga.

Suami dan istri sama-sama berkewajiban menyelesaikan persoalan. Untuk istri, ia harus mampu bermain cantik. Tatkala kekeruhan membelit keluarganya, terutama berkaitan dengan kondisi suaminya, hendaknya ia memainkan peran sebagai ‘pengimpor’ ketenangan dan ketenteraman dalam keluarganya. Bukan malah ikut mengeruhkan kondisi yang memang sudah keruh. Mencoba mencerahkan kepekatan yang menyelimuti keluarganya dan menggelayuti hati suaminya. Ingatlah firman Allah Ta’ala, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang…” (QS. Ar-Rum: 21)

 

Saat Suami Dirundung Gelisah

Jangan pernah meremehkan kegelisahan suami, sekecil apa pun intensitas kegelisahan itu. Berapa banyak bermula dari kondisi hati dan pikir suami yang sedang tidak fresh, pekat, suntuk dan gelisah, beragam problema keluarga acapkali terpampang di depan mata. Dalam kondisi semacam ini, seorang istri sebisa mungkin menelusupkan sejumput sakinah dan ketenteraman di dalam hati suaminya. Bisa berupa ucapan yang menyejukkan, sikap yang santun, maupun pelayanan terbaik yang mampu mengusir kepenatan jiwa.

Baca Juga: Hukum Wanita Karir

Bukankah istri pertama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Khadijah Radhiyallahu ‘anha telah menjadi teladan bagi para istri dalam memerankan fungsinya sebagai pengimpor ketenteraman bagi suaminya tercinta? Tatkala datang masa pengangkatan beliau sebagai nabi dan rasul, menandai dimulainya kehidupan yang berat penuh rintangan dan masa yang sulit penuh penindasan, Khadijah berdiri kokoh membela dan memantapkan hati Rasulullah SAW. Saat wahyu pertama turun kepada beliau di gua Hira’, dan beliau pulang ke rumah dalam keadaan takut dan gelisah, maka ucapan sejuk meluncur dari lisan Khadijah, mengguyur hati Rasulullah SAW, “Demi Allah! Allah tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Karena engkau senantiasa menyambung tali silaturahmi, meringankan beban orang lain, memberi kaum papa, memuliakan tamu, dan membela yang benar.” Subhanallah, kepekatan hati akibat dirundung rasa takut dan gelisah telah ‘dicerahkan’ oleh lisan santun seorang istri shalihah!

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 

خَيْرُ نِسَائِهَا بِنْتُ عِمْرَانَ، وَخَيْرُ نِسَائِهَا خَدِيْجَةُ بِنْتِ خُوَيْلِدٍ

Sebaik-baik wanita surga adalah putri ‘Imran (Maryam), dan sebaik-baik wanita surga adalah Khadijah binti Khuwailid.” (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ahmad)

 

Sesejuk Hati Ummu Sulaim Radhiyallahu ‘anha

Kita tentu juga akan terpana menyaksikan figur istri menyejukkan yang satu ini, Ummu Sulaim, istri Abu Thalhah. Di saat mendung menyelimuti atmosfir keluarganya akibat kematian putranya tercinta, Ummu Sulaim mampu memerankan diri sebagai istri yang mencerahkan dan menenteramkan hati suaminya. Sebuah prestasi keanggunan yang cukup sulit diraih oleh para istri zaman ini.

Di dalam riwayat Muslim disebutkan, bahwa anak Abu Thalhah dari Ummu Sulaim telah meninggal dunia. Maka, Ummu Sulaim berkata kepada keluarganya, “Janganlah kalian menceritakan kepada Abu Thalhah tentang kondisi yang menimpanya, sampai aku sendiri nanti yang akan menceritakannya.” Saat itu Abu Thalhah baru saja pulang dari bepergian, Ummu Sulaim pun segera menyiapkan santapan makan malam. Kemudian Abu Thalhah makan, minum, dan berkumpul dengan istrinya. Ummu Sulaim memberikan pelayanan yang lebih bagus kepadanya daripada hari-hari sebelumnya.

Baca Juga: Buat Para Wanita; Awas Bidadari Marah Padamu

Tatkala Ummu Sulaim melihat suaminya telah kenyang dan puas, ia berkata, “Wahai Abu Thalhah, bagaimana pendapatmu jikalau ada seseorang yang meminjam barang pinjaman kepada orang lain, kemudian orang itu meminta kembali barang pinjaman tersebut, apakah ia layak menolak permintaannya?” Abu Thalhah menjawab, “Tidak.” Ummu Sulaim pun berkata, “Anakmu telah meninggal. (Allah dulu telah meminjamkan anak itu kepada kita, dan Dia sekarang mengambilnya)…”

Subhanallah. Di tengah-tengah hantaman musibah yang mendera dirinya dan suaminya, Ummu Sulaim mampu berperan indah, menyuguhkan dan memberikan pelayanan yang mencerahkan dan menenteramkan hati suaminya!

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Aku bermimpi masuk surga. Ternyata di sana aku bertemu dengan Ar-Rumaisha’, istri Abu Thalhah.. ” (HR. Bukhari)

 

Mataku Tak Akan Terpejam Hingga Engkau Ridha

Memang tidak selayaknya seorang suami murka kepada istri tanpa sebab yang masyru’. Yang dituntut menjadi penyejuk hati juga bukan hanya istri melulu, suami juga punya kewajiban serupa. Akan tetapi jika suatu ketika hati sang suami sedang dikuasai hawa amarah, apa yang sebaiknya dilakukan istri? Membalasnya dengan luapan marah karena merasa tak bersalah dan tertindas? memberondong dengan kata-kata emosional yang semakin menambah kekeruhan itu?

Tentu jawabnya tidak, meski bukan hal yang ringan. Tapi memang, istri penyejuk hati adalah yang mampu tampil indah dalam kondisi yang tidak indah. Di dalam sebuah hadits disebutkan, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Maukah kalian aku beritahu sifat wanita kalian di surga?” Kami menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Yaitu wanita yang penuh kasih dan banyak anak. Bila ia marah, atau disakiti, atau suaminya marah, maka ia pun berkata, ‘Inilah tanganku dalam genggaman tanganmu. Engkau tak akan melihat mataku terpejam, hingga engkau ridha kepadaku’.” (HR. Thabrani)

Semoga Anda menjadi istri yang menyejukkan hati suami. Semoga Anda menjadi istri shalihah yang mencerahkan kepekatan yang menggelayuti jiwa suami Anda! Wallahuul musta’an.

 

Oleh: Redaksi/ Wanita

 


Baca juga artikel tentang wanita muslimah menarik lainnya di Majalah islam ar-risalah. Belum punya majalahnya? Segera dapatkan di keagenan terdekat di kota Anda, atau hubungi kami di: 0852 2950 8085      

        

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *