MotivasiTerkini

Berapa Kali Rasulullah Berkurban?

Sangat disayangkan bila ada seorang muslim yang mampu dan memilki kelapangan harta di bulan ini untuk membeli hewan kurban dan menyembelihnya nanti tanggal di 10 Dzulhijjah, namun ia enggan untuk melakukannya. Mungkin karena ‘eman’ (sayang) atau karena pelit, atau bahkan memang belum mengetahui pahala dari ibadah kurban itu sendiri.

Padahal Allah Ta’ala memberikan ganjaran yang tidak terkira. Karena tiap-tiap bulu dari hewan kurban tersebut bernilai pahala dan kebaikan. Bayangkan saja bila seekor kambing memiliki seratus juta bulu (hanya sekedar mengira) maka berapa banyak kebaikan yang akan kita dapatkan. Selain itu, tetesan darah kurban tersebut akan sampai kepada Allah sebelum menetes ke tanah, dan akan datang pada hari kiamat beserta tanduk, kuku dan bulu-bulunya sebagai saksi yang akan meringankan kita.  

Baca Juga: Mengapa Dilarang Memotong Rambut & Kuku Bagi Yang Hendak Kurban


Mungkin ada yang bertanya, berapa kali Nabi Muhammad berkurban selama masa hidupnya? Apakah beliau berkurban dengan unta, sapi atau kambing? Maka jawabannya adalah sebagaimana tertera dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu berikut,

أَقَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالمَدِينَةِ عَشْرَ سِنِينَ، يُضَحِّي كُلَّ سَنَةٍ

“Rasulullah tinggal di Madinah selama 10 tahun, dan beliau berkurban setiap tahun.” (HR. Ahmad & Tirmidzi) 

Dalam hadits diatas terlihat betapa antusiasnya Rasulullah dalam berkurban. Beliau melakukannya setiap tahun, bahkan saat beliau sedang bersafar pun beliau masih sempat menjalankan ibadah udhiyyah tersebut. Sebagaimana diceritakan oleh sahabat Tsauban dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Nabi menyembelih hewan kurban dan memerintahkan sahabat Tsauban untuk memasaknya dan menikmatinya hingga mereka sampai di Kota Madinah.

Dengan dalih hadits ini, berkurban tidak terbatas pada orang yang muqim saja tapi juga disyariatkan bagi mereka yang sedang bepergian (safar). Sebagaimana hal ini diungkapkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dan Jumhur Ulama’.

Adapun Rasulullah setiap tahunnya menyembelih 2 domba besar yang diatas namakan beliau sendiri dan keluarganya dan yang satu lagi beliau atas namakan orang-orang yang beriman dari umatnya.

Beliau pernah absen satu kali tidak menyembelih hewan kurban yaitu saat menjalankan Haji Wada’ di tahun ke 10 Hijriyah. Kendati demikian, beliau menggantinya dengan Hadyu (menyembelih hewan saat haji) sejumlah 100 ekor unta. Yang mana 63 ekornya beliau nahar (cara menyembelih unta) sendiri dan sisanya Ia berikan kepada Ali radhiyallahu ‘anhu untuk melakukannya.

Dngan demikian, maka Rasulullah berkurban setiap tahunnya selama 9 tahun dan di tahun ke 10 Hijriyah beliau tidak berkurban akan tetapi menyembelih hewan saat menjalankan ibadah Haji Wada’.

Baca Juga: Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah


Demikian antusiasnya Rasulullah dalam menjalankan satu peribadatan agung ini. Ibadah yang paling dicintai Allah di hari ke-10 Dzulhijjah. Bagi beberapa orang yang masih ragu dan terlalu banyak alasan untuk tidak berkurban, hendaknya mencontoh semangat Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bila masih pelit dan enggan, malu rasanya menjadikan Nabi Muhammad sebagai idola dan panutan.

Bagi yang belum memiliki kelapangan rejeki untuk berkurban tahun ini, semoga Allah permudahkan jalan untuk melaksanakannya tahun depan. Tentunya bukan hanya berharap, tapi juga dengan doa dan berusaha. Wallahu a’lam (Nurdin AJ/Arrisalah/Kurban)

 

Tema Terkait: Udhiyyah, Dzulhijjah, Idul Adha

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *