Biah

Di Balik Media

Tagar untuk memboikot salah satu stasiun TV swasta sempat menjadi tranding topic beberapa waktu lalu. Gerakan tersebut muncul ketika sebagian masyarakat merasa stasiun TV tersebut selalu memberitakan hal negative tentang Islam. Di change.or.id ada sekian ribu orang yang mendukung gerakan tersebut.

Peran media media dan informasi memang sangat penting sekaligus berbahaya. Dr. Raghib as-Sirjani dalam Risalah ila Sababil Ummah menyebutkan jika proses pembinaan merupakan salah satu sayap penting untuk mengubah pemikiran seseorang maka sayap yang satunya lagi adalah media dan informasi.

Media menyebarluaskan berbagai berita dan informasi kepada masyarakat termasuk umat Islam. Apa yang ditampilkan media menjadi rujukan masyarakat dan memengaruhi sikap mereka. Ketika yang mereka konsumsi setiap hari adalah wajah islam yang dicitrakan negative, maka masyarakat akan memandang negative terhadap Islam.

BACA JUGA: MENYIKAPI BERITA DUSTA (HOAX)

Oleh karena itu, musuh-musuh Islam sangat intensif membuat dan mengelola media sehingga umat Islam benar-benar tercerabut akarnya dari keislaman mereka.

Ada grup yang bergerak menyebarkan paham liberalisme, syahwat, dan meruntuhkan moral masyarakat. Ada sekelompok orang yang bertugas memperolok dan mencaci maki Islam dan kaum muslimin yang komitmen dengan ajaran Islam. Mereka menggambarkan para aktivis Islam sebagai teroris dan radikalis. Mereka adalah pembuat onar dan kerusakan. Sehingga masyarakat pun menjadi antipasti terhadap seorang muslim yang bangga dengan keislamannya.

Kelompok yang lain seolah berada dipihak Islam. Mereka mempropagandakan bahwa Islam adalah agama cinta damai sehingga tidak ada kata jihad dan tak butuh kemuliaan meskipun harga diri dan hak-haknya dirampas.

Ada juga kelompok yang terus memutar balikkan fakta sejarah kejayaan Islam. Seolah Islam adalah agama terbelakang dan syariatnya tak sesuai perkembangan zaman. Sebaliknya mereka sangat mengagungkan barat.

Begitulah media di tangan musuh Islam. Banyak acara, berita, dan program yang tujuannya hanya untuk menghina Islam. Oleh karena itu, masyarakat muslim harus sadar atas kondisi tersebut. Acara yang kita saksikan sehari-hari bukanlah tanpa tujuan meskipun sekadar mencari untung, melainkan ada yang lebih besar dari itu. Setelah menyadari ada agenda besar, kaum muslimin juga harus mengambil peran melawan. Bentuknya bisa dengan memanfaatkan internet dan media social yang ada digenggaman untuk menyebarkan informasi yang benar tentang Islam.

One thought on “Di Balik Media

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *