Fadhilah

Sedekah Air Pahala Mengalir

 

Biasanya, jika beristirahat, mereka membiarkanku kepanasan sedangkan mereka berteduh. Mereka juga tidak memberiku makan atau minum, sampai tiba waktu untuk melanjutkan perjalanan. Akan tetapi, dalam kesempatan istirahat kali ini, tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang dingin menetes ditubuhku, lalu menetes kembali. Setelah kuraba ternyata itu adalah tetesan air dari sebuah ember. Maka akupun segera meminumnya sedikit, lalu ember terangkat dan kembali lagi. Aku mengambilnya lagi dan minum sedikit. Lalu ember itu terangkat dan kembali lagi. Kejadian itu terus berulang beberapa kali, dan aku meminumnya sedikit demi sedikit sampai puas. Kemudian akupun membasuh seluruh tubuh dan pakaianku..

Itulah kisah yang disampaikan sendiri oleh Ummu Syuraik, seorang shahabiyah yang disiksa oleh musyrikin Quraiys karena keistiqomahannya dalam bertauhid. Allah memberinya pertolongan dengan tetesan air dari ember yang tergantung diantara langit dan bumi, sehingga diapun bisa bertahan hidup.

Sedekah paling utama
Air adalah senyawa yang penting bagi semua makhluk hidup, mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa air. Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran badan. Kebutuhan mereka terhadap air jauh lebih besar daripada kebutuhan terhadap makanan. Manusia akan lebih lama bertahan hidup dengan keberadaan air daripada hidup dengan makanan namun tanpa adanya air. Maka memberikan air sama dengan memberikan kehidupan bagi orang lain dan menjaga keberlangsungan hidupnya. Oleh karena itu, Rasulullah menyebutkan bahwa bersedekah air merupakan amalan utama.

عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ سَقْيُ الْمَاءِ

Dari Saad bin Ubadah RA, ia pernah bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air.” (HR. Abu Dawud. Shahih).

Ibnu Abbas RA juga pernah ditanya, sedekah apakah yang paling utama? Ia menjawab, “Air, apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana penduduk neraka memohon kepada penduduk surga:
`Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzkikan Allah kepadamu`. Mereka (penghuni syurga) menjawab: `Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir.’ (QS. Al A’raf : 50) .
Menurut Imam Qurthubi ayat ini merupakan dalil bahwa memberi air adalah termasuk sedekah yang paling utama.

Pelebur Dosa
Manusia tidak lepas dari salah dan khilaf. Namun demikian Allah dengan rahmat-Nya selalu memberikan kesempatan kepada semua hamba-hamba-Nya yang berbuat dosa untuk bertaubat untuk melebur segala dosa dan kesalahannya. Ada salah satu cara untuk menghapuskan dosa-dosa seorang hamba yang sering dilupakan dan diremehkan manusia yaitu dengan cara bersedekah, karena ia termasuk amal kebaikan. Rasulullah bersabda:

“Bertaqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, dan ikutilah keburukan dengan kebaikan, niscaya dia (kebaikan) akan menghapuskannya. Dan bergaullah dengan manusia dengan akhlaq yang baik.” (HR. Tirmidzi)
Sebagian tabi’in berkata, “Barang siapa yang banyak dosanya, hendaknya ia banyak bersedekah dengan air.”
Pendatang pahala

Suraqah bin Ju’tsum berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah tentang unta yang tersesat lalu mendatangi telagaku, apakah aku mendapat pahala jika kuberi minum?” Beliau bersabda, “Ya. Pada setiap sesuatu yang punya hati (yang hidup) akan mendapat pahala.” (Ash-Shahihah: 2152)

Rasulullah juga bersabda, “Barang siapa menggali sumur, maka tidak ada yang memiliki hati yang hidup dari kalangan jin, manusia, dan burung yang meminumnya, kecuali karenanya Allah memberi pahala kepadanya pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Hibban)
Pahala sedekah air bahkan masih memberikan manfaat bagi seseorang yang sudah meninggal dunia. Dikisahkan bahwa pada suatu hari Sa’ad bin Ubadah berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, ibuku telah wafat. Sedekah apakah yang lebih utama untuknya?” Nabi SAW menjawab, ”Air.” Lalu Sa’ad menggali sumur dan ia berkata, “Ini untuk Ibu Sa’ad.” (HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)

Penyakit sirna

Setiap manusia pernah mengalami sakit, baik itu sakit ringan ataupun berat, bahkan Rasulullah juga menjelang wafatnya mengalami sakit. Ini sudah menjadi sunatullah dalam kehidupan. Islam mengajarkan kepada kita agar berikhtiyar untuk melakukan pengobatan. Sedekah merupakan salah satu cara efektif untuk mengobati penyakit sebagaimana sabda Rasulullah, “Ujian yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak, dan tetangganya bisa dihapus dengan puasa, shalat, sedekah, dan amar makruf nahi munkar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ibnul Qayyim Al Jauziyah berkata di dalam kitab Al Wabilush Shayyib, “ Sesungguhnya sedekah itu memiliki pengaruh yang luar biasa di dalam menolak berbagai macam musibah, dan ini sudah sangat dimaklumi oleh seluruh manusia baik yang awam maupun yang berilmu, seluruh penduduk bumi mengakuinya karena mereka telah membuktikannya”.

Di antara bukti kebenaran tentang hal ini adalah apa yang disebutkan oleh Al Hafidz Ad Dimyathi dalam kitab Al Matjarur Rabih fi Tsawabil ‘Amalis Shalih, dari Ali bin Hasan bin Syaqiq ra. berkata, aku mendengar Ibnul Mubarak ditanya seorang lelaki, “Wahai Abu Abdirrahman ada luka di lututku aku telah berusaha mengobatinya dengan berbagai macam obat, bertanya kepada para dokter tapi tetap tidak bisa memberiku manfaat?” Ibnul Mubarak berkata, “Pergilah kesuatu tempat lalu pilihlah lokasi dimana manusia membutuhkan air, lalu galilah sumur diatasnya aku berharap akan muncul mata air disana yang akan menahan darah dari dirimu.” Lelaki itupun melakukan saran tersebut maka sembuhlah ia.

Pembaca sekalian, memberi minum kepada tamu yang berkunjung ke rumah kita, menyediakan minuman ketika ada kajian, atau menyediakan galon yang berisi air mineral di masjid dan fasilitas umum adalah diantara contoh cara bersedekah dengan air. Bahkan terhadap makhluk lain sekalipun, seperti kepada hewan dan tumbuh-tumbuhan, kita tetap dianjurkan untuk memberi sedekah meski hanya dengan setetes, seteguk atau seciduk air. Ketika kita melakukan hal ini berarti kita telah melakukan amal utama yang akan mendatangkan pahala, diampuni dosa-dosa kita, penyakit akan sirna dan merupakan jalan meraih surga. Wallahul musta’an.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *