Fatwa

Ujian Untuk Orang Beriman

Kenapa para pelaku maksiat bersenang-senang dengan segala kenikmatan hidup dan orang mukmin banyak medapat kesusahan dan cobaan?

kenapa Allah memberikan kesehatan dan rezeki kepada para pelaku maksiat, orang-orang fasik dan pembuat keonaran, serta melapangkan jalan buat mereka, maka yang demikian itu adalah istidraj (semacam tipuan) dari Allah kepada mereka hingga mereka terlena. Diriwayatkan dengan shahih bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Dunia itu adalah penjara seorang mukmin dan Surga bagi orang kafir.” Mereka memperoleh berbagai kenikmatan dalam kehidupan dunia mereka saja. Sementara di Hari Kiamat nanti mereka akan memperoleh ganjaran dari perbuatan mereka.

Allah berfirman: “Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke Neraka (kepada mereka dikatakan): “Kamu telah menghabiskan rezkimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan kamu telah fasik”…” (Al-Ahqaaf : 20)

Adapun Allah menguji kaum mukminin dengan berbagai cobaan berat agar mereka memperoleh pahala, Ada hikmah berkaitan dengan gangguan dan penyakit yang diderita seorang mukmin. Ketika seorang mukmin berpindah dari negeri tempat ia melakukan kebajikan di dunia ini, berarti ia berpindah dari segala hal yang menyakiti dan mengganggu dirinya menuju segala kemudahan dan kegembiraan.

Diringkas Dari fatwa Syaikh Muhammad Al-Utsaimin –Rahimahullah— dalam kitab Fatawa Al-Islamiyyah I : 83

______________________________________________

Kenapa Allah membebani kaum mukminin dengan banyak ibadah, dengan penyakit dan berbagai macam cobaan?

Kalau pertanyaan itu dilontarkan dalam rangka menggugat, jelas itu menunjukkan kebodohan si penanya. Karena hikmah Allah itu terlalu agung untuk dapat dicapai oleh akal manusia. Allah berfirman:

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah:”Roh itu termasuk urusan Rabb-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit” (Al-Israa : 85)

Ruh yang berada dalam tubuh kita sendiri, yang merupakan materi kehidupan kita, itupun tidak kita ketahui. Para Ahli Logika, Ahli Filsafat dan Ahli Kalam tidak mampu memberikan definisi dan penjelasan substansial dari ruh tersebut. Kalau ruh yang merupakan ciptaan Allah terdekat dengan kita saja tidak kita ketahui kecuali sebatas yang dijelaskan dalam Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, apalagi dengan segala hal yang tersembunyi di balik itu?

Di balik itu, apa yang tersembunyi? Allah itu lebih bijaksana, lebih mulia, lebih agung dan lebih memiliki kekuasaan.

Adapun kemungkinan kedua adalah pertanyaan yang berbentuk meminta penjelasan. Kepada si penanya kita katakan: Seorang mukmin pasti mendapatkan cobaan. Dan cobaan Allah yang terlihat mengganggu dirinya itu pada dasarnya memiliki dua keuntungan besar: Keuntungan pertama, menguji keimanan si mukmin tersebut. Apakah imannya teguh, atau mudah bergoncang.

Keuntungan kedua, bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala amat memuji orang-orang yang tabah dan memberitahukan bahwa Dia selalu bersama mereka, Dia akan memberikan pahala sempurna kepada mereka tanpa batas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *