Tag: iman

  • Menghindari Sebab-Sebab Yang Mengurangi Iman

    Menghindari Sebab-Sebab Yang Mengurangi Iman

    Nikmat terbesar yang Allah Anugrahkan kepada orang-orang beriman adalah nikmat iman, kelezatan Iman hanya dirasakan oleh mereka yang mengecap ketaatan dan menghindari kemaksiatan, disamping itu Allah menjadikan keimanan sebagai pondasi seorang mukmin. jika diibaratkan manusia tanpa iman bagaikan jasad tanpa ruh bahkan seperti seonggok mayit. yah seperti itulah pentingnya iman. Allah membedakan manusia bukan dari…

  • Iman, Butuh Bukti Bukan Sekedar Teori

    Iman, Butuh Bukti Bukan Sekedar Teori

    Sekte Murjiah menyatakan bahwa iman itu konstan. Iman sifatnya tetap, tidak berkurang tidak pula bertambah. Perbuatan maupun ucapan tidak ada hubungannya dengan iman. Seseorang bisa saja mengucapkan atau melakukan sesuatu yang bertolak belakang dengan apa yang dia percayai, tapi hal itu tidak mengurangi kepercayaannya sedikitpun. Jadi, menurut murjiah, maksiat itu tidak mengurangi iman sama sekali.…

  • Kadar Pancaran Iman

    Kadar Pancaran Iman

    Meski iman menghidupkan dan menerangi qalbu insan, namun dalam kualitasnya pada masing-masing manusia, ia berderajat dalam capaian. Serupa sinar mentari yang menerangi bumi, kadang ia terasa hangat menyentuh kulit, namun bisa sangat panas menyengat dan membakar. Kadang ia menjadi sumber penerang yang benderang di teriknya siang, namun kadang meredup dalam mendung, atau bahkan gulita dalam…

  • Faktor Kuat-Lemah Iman

    Faktor Kuat-Lemah Iman

    بِالْخَشْيَةِ وَالتُّقَى وَمُخَالَفَةِ الْهَوَى وَمُلاَزَمَةِ اْلأَوْلَى (72) Iman itu satu. Dalam hal pangkal iman, orang-orang yang beriman itu sama. Perbedaan (keutamaan iman) di antara mereka disebabkan oleh perbedaan rasa takut kepada Allah, ketakwaan, (ketahanan) menyelisihi hawa nafsu, dan (kekuatan) menetapi perkara yang utama. Pernyataan Abu Jakfar ath-Thahawi, “Iman itu satu,” termasuk pernyataan yang—lagi-lagi—diperbincangkan para ulama.…

  • Ilmu dan Kebahagiaan

    Dalam bukunya, Tasawuf Modern, Prof. Hamka pernah menyalin sebuah artikel karya Al-Anisah Mai berjudul ”Kun Sa’idan”. Artikel itu diindonesiakan dengan judul: ”Senangkanlah hatimu!” Dalam kondisi apa pun, pesan artikel tersebut, maka ”senangkanlah hatimu!” Jangan pernah bersedih. Dalam kondisi apa pun.