Urtikaria Atau Biduran

Urtikaria sering disebut dengan biduran adalah reaksi dari kulit yang ditandai dengan munculnya ruam berwarna kemerahan dan pucat disertai keluhan gatal, rasa tersengat atau seperti tertusuk. Ruam ini awalnya muncul di satu bagian tubuh dan akhirnya menyebar. Ukuran dan bentuk ruam bisa berbeda-beda.

  1. Ruam
    pada kasus urtikaria atau biduran akan terasa gatal, kadang juga terasa perih atau menyengat.
  2. Gejala Urtikaria
    Gejala yang muncul akibat biduran berupa ruam. Ruam ini terasa sangat gatal dengan ukuran dan lokasi berbeda-beda. Ruam berwarna merah apabila ditekan akan berwarna putih atau kekuningan dan bila dilepas akan berwarna merah lagi, ruam bisa menghilang di satu bagian dan muncul lagi di bagian tubuh yang lainnya. Setelah ruam menghilang, kulit akan kembali normal dengan sendirinya. Biduran pada umumnya akan membaik dan hilang dalam dua hari.
  3. Urtikaria
    bisa terjadi selama beberapa jam hingga beberapa hari. Urtikaria yang terjadi selama kurang dari enam minggu disebut sebagai urtikaria akut atau jangka pendek. Urtikaria yang bertahan lebih dari enam minggu disebut urtikaria kronis. Urtikaria ada yang bersifat kambuhan selama beberapa bulan atau bahkan tahunan.

PENYEBAB URTIKARIA ATAU BIDURAN

Munculnya ruam pada kulit dipicu oleh tingginya kadar histamin yang dilepaskan ke kulit. Histamin menyebabkan pembuluh darah menjadi rileks dan melebar sehingga aliran darah pun meningkat. Dengan banyaknya darah yang mengalir di bawah permukaan kulit, kulit pun terlihat memerah. Kelebihan cairan ini jugalah yang menyebabkan pembengkakan pada kulit dan rasa gatal-gatal.

Baca juga : Anemia, Jenis Dan Pengobatan

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya biduran,

  1. Terjadi kontak dengan pemicu atau penyebab alergi, misalnya lateks dan bulu binatang.
  2. Makanan, makanan penyebab biduran yang paling umum adalah kacang, cokelat, makanan laut, telur, gandum, dan susu.
  3. Obat-obatan, misalnya antibiotik, aspirin, obat anti-hipertensi dan ibuprofen.
  4. Zat adiktif atau bahan tambahan dalam makanan seperti pemanis, pengawet, penguat rasa, pewarna, pengental, dan lain-lain.
  5. Gigitan serangga.
  6. Faktor lingkungan seperti paparan terhadap kondisi atau cuaca panas maupun dingin, paparan terhadap air tertentu, atau sinar matahari.
  7. Stres.

DIAGNOSA URTIKARIA

Urtikaria bisa diketahui dengan cara:

  1. Memeriksa ruam yang ada pada kulit secara langsung .
  2. Anamnesa mulai dari kapan dan bagaimana biduran muncul, lalu apakah ada riwayat mengonsumsi obat atau makanan yang belum pernah dikonsumsi sebelumnya, dan apakah ada perubahan pada keadaan lingkungan.
  3. Pemeriksaan penunjang, meliputi: pemeriksaan darah, air seni dan tinja, tes imunologis dan tes kulit.

PENCEGAHAN URTIKARIA

  1. Hindari alergen yang diketahui dapat memicu timbulnya urtikaria, seperti beberapa jenis makanan atau penyedap makanan.
  2. Kenali dan hindari jenis obat yang dapat memicu urtikaria.
  3. Hindari stres.
  4. Biasakan pola makan yang sehat dengan mengonsumsi sayur-sayuran, buahbuahan serta banyak minum air putih.
  5. Jaga kebersihan badan dan tempat tinggal. Biasakan hidup bersih.

Urtikaria bisa juga menjadi bagian dari gejala anafilaksis. Anafilaksis adalah sebuah reaksi alergi yang parah dan terjadi secara tiba-tiba hingga dapat menyebabkan kematian. Kondisi ini dianggap sebagai keadaan darurat karena beberapa gejalanya yang ekstrem. Berikut ini adalah gejala-gejala anafilaksis lainnya:

  1. Pembengkakan pada kelopak mata, bibir, tangan dan kaki.
  2. Sesak napas yang disebabkan oleh penyempitan saluran udara.
  3. Sakit perut dan muntah-muntah.
  4. Pengobatan Urtikaria.

Kebanyakan kasus biduran bersifat ringan dan bisa sembuh dalam dua hari. Penanganan atau pengobatan yang dilakukan disesuaikan dengan tingkat gejala yang dialami dan faktor penyebabnya.

Terdapat beberapa cara untuk membantu meredakan gejala yang dialami akibat urtikaria:

  • Hindari menggaruk bagian yang muncul ruam.
  • Jangan memakai sabun yang mengandung bahan kimia yang keras.
  • Usahakan area kulit yang terkena biduran tetap dingin, tidak tertutup pakaian ketat
  • Gunakan pakaian yang longgar dan ringan.
  • Hindari faktor pemicu seperti zat aditif di dalam makanan, minuman beralkohol, obat pereda rasa sakit, kondisi panas atau dingin dan stres.

Adapun untuk Urtikaria akut, berikut ini adalah beberapa obat-obatan untuk mengatasi urtikaria akut.

  • Antihistamin. Obat ini menghentikan gatal-gatal dan mengurangi ruam yang muncul dengan cara menghambat histamin.
  • Kortikosteroid. Obat ini diberikan untuk mengurangi gejala biduran yang parah. Kortikosteroid bekerja dengan cara menghambat kinerja sistem kekebalan tubuh.

Penggunaan kedua jenis obat ini hendaknya atas resep dari dokter terkait dengan pemberian dosis yang tepat serta mengingat adanya kontra indikasi dari obat tersebut untuk beberapa keadaan. Disamping itu obat tersebut juga tidak boleh dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.

Dianjurkan segera periksa ke dokter spesialis kulit agar tidak muncul komplikasi yang lebih buruk.

 

Mengenal Vertigo

Sebagian manusia mungkin masih asing dengan istilah vertigo walaupun sebenarnya mereka pernah mendengar bahkan merasakannya. Tidak sedikit orang yang panik pada saat gejala vertigo menyerang karena berbeda dengan pusing biasa. Apa sebenarnya vertigo itu, dan bagaimana mengatasinya.

Vertigo dan Penyebabnya

Vertigo berasal dari kata vetere yang dalam bahasa yunani berarti berputar dan memutar. Vertigo atau yang banyak menyebutnya dengan pusing berputar adalah suatu keadaan dimana kepala merasa pusing dan benda yang berada di sekelilingnya seakan-akan berputar atau melayang, walaupun sebenarnya hanya diam.

Serangan vertigo cukup bervariasi, mulai dari yang berlangsung selama beberapa detik hingga lebih lama. Ada yang merasakan setiap berdiri dari pembaringan atau tempat duduknya, sebentar kemudian hilang. Serangan vertigo yang parah bisa terus berlangsung selama beberapa hari sehingga penderitanya tidak bisa beraktivitas secara normal.

Penyebab vertigo yang paling umum adalah gangguan pada mekanisme keseimbangan yang terletak di telinga bagian dalam. Penyebab umum lainnya adalah:

  • Migrain – pusing tidak tertahankan.
  • Vertigo Posisi Paroksismal Jinak atau istilah umumnya Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BBPV) – vertigo yang dipicu oleh perubahan posisi kepala tertentu.
  • Vestibular neuritis– inflamasi saraf vestibular yang ada di telinga bagian dalam.
  • Penyakit Meniere – penyakit langka yang menyerang telinga bagian dalam.
  • Gangguan pada otak

Gejala – Gejala Vertigo

  • Sakit kepala, seolah-olah benda-benda disekeliling serasa berputar
  • Kehilangan keseimbangan yang membuat penderita sulit berdiri atau berjalan
  • Mual atau muntah
  • Kadang-kadang disertai demam tinggi
  • Tinnitus (telinga berdenging)

Jenis-Jenis Penyakit Vertigo

Secara umum vertigo ini dibagi menjadi empat jenis, yaitu

a. Vertigo Peripheral

Jenis vertigo ini disebabkan oleh disfungsi perifer sampai pada bagian batang otak kita. Pada vertigo peripheral biasanya terdapat suatu gangguan pada system pendengaran, lebih tepatnya lagi pada bagian saluran kanalis semisirkularis. Penderita biasanya merasakan tubuh yang lelah, stamina turun drastic, sulit konsentrasi, mual dan muntah dan sensitive terhadap cahay dan suara.

b. Vertigo Sentral

Jenis vertigo ini terjadi pada sentral otak kita. Biasanya ini terjadi sesuatu yang tidak normal pada pusat keseimbangan otak kita. Banyak dari penderita vertigo ini tidak menyadari bahwa dirinya telah mengidapnya, karena memang gejala dari vertigo sentral ini bertahap. Ada yang merasa sulit untuk menelan makanan, penglihatan benda yang tampak berganda, pusing yang amat parah, hingga ada yang mengalami gangguan kesadaran.

c. Vertigo vestibuler

Vertigo ini menyerang organ vestibuler atau saraf vertibulokoklear, sehingga penderitanya merasa benda-benda yang ada di sekelilingnya menjadi naik turun seperti terombang-ambing di atas kapal.

d. Vertigo non-vestibuler

Kebanyakan pasien yang mengidap vertigo non-vestibuler ni sulit untuk mendeskrisipkan gejala-gejala yang mereka rasakan. Vertigo jenis ini disebabkan oleh system regulator keseimbangan. Yang paling banyak dikeluhkan adalah merasa pusing, kepala serasa kosong dan mata menjadi gelap.

BACA JUGA : Kebiasaan Ngompol Pada Anak

Pengobatan Perorangan Untuk Vertigo

Ada beberapa saran untuk mengurangi atau mencegah gejala-gejala vertigo, diantaranya:

  • Menghindari gerakan secara tiba-tiba agar tidak terjatuh.
  • Segera duduk jika vertigo menyerang.
  • Gunakan beberapa bantal agar posisi kepala saat tidur menjadi lebih tinggi.
  • Gerakkan kepala secara perlahan-lahan.
  • Hindari gerakan kepala mendongak, berjongkok, atau tubuh membungkuk.
  • Mintalah bantuan orang lain untuk melakukan latihan sederhana dalam upaya mengurangi gejala-gejala vertigo.
  • Kenalilah hal-hal yang dapat memicu vertigo Anda.
  • Apabila langkah-langkah diatas sudah dilakukan dan gejala-gejala vertigo tidak berkurang hendaknya segera mengkonsultasikanya kepada dokter.