-
Muslim Maluku Melawan Portugis
Di Maluku, umat Islam dengan sengit melawan Portugis selama 85 tahun (1520—1605). Portugis pertama datang ke Maluku pada 1512. Tiga tahun berikutnya, Portugis diizinkan mendirikan loji di Hitu sebagai tempat tinggal dan tempat penampungan rempah-rempah sehingga terjalinlah hubungan perdagangan antara Hitu dan Portugis. LATAR BELAKANG PERLAWANAN Namun demikian, hubungan ini tidak berlangsung lama karena ulah […]
-
Nur Muhammad, Makhluk Pertama?
Seperti tahun-tahun sebelumnya, bulan Rabiul Awwal tampak ramai dengan geliat peringatan Maulud Nabi. Tapi bukan masalah Maulud Nabi pembahasan kita kali ini. Melainkan konten yang sering disampaikan oleh penceramah, khathib maupun yang menulis tentang kelahiran Nabi shallallahu alaihi wasallam. Salah satu konten yang berseliweran di mata dan telinga adalah tema Nur Muhammad. Segolongan kaum muslimin […]
-
Strategi Portugis Melumpuhkan Islam Di Nusantara
Ekspansi Portugis ke Nusantara pada abad 16 diwarnai oleh semangat anti-Islam. Sebab, Semenanjung Iberia –negeri mereka– pernah dikuasai oleh pemerintahan Muslim (711-1492). Dengan semangat ini, armada Portugis menjelajahi Laut Merah, Laut Arab dan Samudra Hindia untuk mengkristenkan umat Islam dan melakukan perdagangan. Untuk itu, Pulau Socotra di Selat Aden direbut pada 1505. Pada 1507, Hormuz, […]
-
5 Alasan Mengapa Negeri Palestina Begitu Mulia dan Harus Dibela
Dari dulu Palestina selalu mengundang perhatian. Perhatian dari sisi fadhilah yang begitu agung yang dimilikinya dan perhatian pada penjajahan yang tiada usainya yang dilakukan oleh orang-orang Zionis Israel. Belum banyak yang mengetahui keutamaan negeri ini, sehingga masih ada Kaum muslimin yang acuh dengan urusan Palestina, dan ada juga yang berpendapat bahwa lebih baiknya orang-orang Palestina […]
-
Dinamika Dakwah Islam di Kesultanan Banjarmasin
Pada dua edisi sebelumnya telah dibahas periode penerimaan Islam secara resmi di Kalimantan Selatan dan sekitarnya, yaitu dengan munculnya Kesultanan Banjarmasin pada 1526. Sultan pertama adalah Sultan Suriansyah. Sejak itu, gerak dakwah Islam semakin berjalan massif. Banjarmasin kemudian tampil menjadi salah satu pusat Islamisasi di Kalimantan. Islamisasi Bahasa Banjar Setelah menerima Islam, […]