Ibadah

Referensi Amalan Untuk Ibu Hamil

Kehamilan adalah kebahagiaan bagi sepasang suami-istri dalam berumah tangga. Kedatangan buah hati adalah hal yang sangat dinanti. Karena ia merupakan permata hati dan penyejuk mata bagi keduanya. Sebelum si buah hati hadir ke dunia, biasanya seorang ibu sudah diwanti-wanti untuk melakukan ini itu dan diimbau untuk meninggalkan ini-itu agar buah hatinya sehat dan ketika lahir pun selamat.

Islam pun mengajarkan beberapa amalan yang bisa dilakukan seorang ibu dalam menanti lahirnya buah hati. Di bahwa ini beberapa referensi amalan yang bisa dikerjakan,

 

Mempersiapkan Hati

Reaksi para istri ketika pertama mengetahui bahwa dirinya positif hamil berbeda antara satu dengan yang lain. Wanita yang hamil untuk anak pertama, umumnya merasa lega dan gembira karenanya. Karena biasanya peristiwa itu sangat diharapkan terjadinya. Lain halnya dengan wanita yang hamil untuk anak yang kesekian, saat di mana datangnya bayi sudah tidak atau minimal belum diinginkan.

Bagaimanapun kondisinya, menata hati agar siap menerima amanah yang diberikan oleh Allah adalah penting. Hendaknya dia menerima takdir Allah, dan memahami bahwa apa yang terjadi atasnya adalah yang terbaik baginya selagi dia husnu dhann kepada Allah. Bertambahnya anak tidak identik dengan tambahnya beban dan kemiskinan. Karena Allah lah yang akan memberikan rejeki kepadanya:

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا ﴿٣١

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu.” (QS. Al-Isra’:  31)

 

Banyak Berdo’a

Anak bukan saja berfungsi untuk menyambung keturunan, tetapi amanah yang harus ditunaikan haknya. Jika anak durhaka karena didikan rang tuanya, maka orang tua bertanggung jawab di hadapan Rabbnya, akan menambah bilangan dosa dan siksa. Namun jika anak tumbuh menjadi shalih, maka pahala senantiasa mengalir kepada orang tuanya meski telah meninggal dunia.

Alangkah baiknya wanita yang hamil memperbanyak do’a agar diberi karunia anak yang shalih. Di antara doa tersebut adalah:

“Wahai Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. Ash-Shaffat: 100)

 

Bersabar

Allah menyebutkan kondisi wanita ketika sedang hamil:

حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ 

“Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah” (QS. Lukman: 14)

Maka hendaknya wanita bersabar ketika merasakan beban dan rasa sakit ketika hamil. Untuk setiap kesabaran mendapatkan pahala besar dari Allah. Karena pengorbanan dan kesabaran inilah sehingga ibu dimuliakan. Dengan ini pula sang ibu menjadi orang yang paling layak  untuk mendapat perlakuan baik dari anaknya.

 

Banyak Membaca Al-Qur’an

Konon, musik klasik bisa merangsang kecerdasan bayi ketika di rahim. Akan tetapi, kita memiliki sesuatu yang lebih hebat dan manfaat dari musik klasik, yakni bacaan Al-Qur’an. Jika sang bayi yang berada di rahim mampu merekam apa yang didengarnya, maka sesbaik-baik hal untuk direkam adalah Al-Qur’an. Dan sebaik-baik hal  untuk perdengarkan dan dikenalkan adalah kalam Allah.

Lagi pula  tilawah Qur’an merupakan dzikir yang paling utama, Allah menyediakan pahala bagai yang membacanya dengn  satu kebaikan perhurufnya, setiap satu kebaikan dilipatkan sepeuluh kali.

 

Menjaga Kondisi Diri dan Bayinya

Sudah menjadi kewajiban bagi ibu yang hamil untuk menjaga kondisi tubuhnya, menjaga dari hal-hal yang   menyebabkan gugurnya janin atau yang membahayakan janinnya.

Upaya-upaya yang sifatnya ‘hissi’ (inderawi) yang menunjang kesehatan dan kecerdasan sang janin hendaknya dilakukan. Seperti makanan yang bergizi atau olah raga ringan sesuai dengan kondisinya.

 

Tawakal Kepada Allah Ketika Hendak Melahirkan

Dalam hal menerima berita kehamilan, wanita yang hamil untuk anak pertama umumnya lebih siap, akan tetapi soal melahirkan,  baginyaitu adalah saat-saat menegangkan dalam hidupnya. Tak ada sesuatu yang lebih baik dia kerjakan selain bertawakal kepada Allah disertai usaha maksimal sesuai dengan kemampuan. Karena:

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّـهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.” (QS. Ath-Thalaq: 3)

Dengan beberapa amalan di atas, semoga mempermudah si ibu dalam proses mengandung hingga persalinan. Bayi pun sehat dan menjadi anak yang shalih-shalihah.

 

Oleh: Redaksi/Ibadah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *