Kategori: Hadharah
-

Kedatangan Si Perusak Kedamaian-Portugis
Pada abad 15 M, jalur perdagangan dari Malaka hingga Maluku sangat ramai. Berbagai suku bangsa terlibat di dalamnya, seperti Melayu, Jawa, Keling, Arab, Persia dan Cina. Meski berbeda ras dan agama, mereka mampu menjaga jalur tersebut tetap ramai, damai, dan tanpa monopoli salah satu pihak. Masing-masing pedagang saling menghormati. Akan tetapi, kedamaian jalur perdagangan itu…
-

Dinamika Dakwah Islam Di Kesultanan Ternate
Sebelum menjadi kesultanan, Ternate merupakan sebuah kerajaan yang berdiri pada abad 13 M dan memeluk semacam agama syamanisme. Ternate bersama Tidore, Bacan dan Jailolo adalah empat kerajaan bersaudara yang berasal dari keturunan yang sama. Kerajaan Ternate didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada 1257. Kerajaan ini memiliki peran penting di kawasan timur Nusantara antara abad 13…
-

Jaringan Islamisasi Jawa-Maluku
Islamisasi merupakan proses yang membentuk jaringan panjang di dunia Islam. Melalui aktivitas perdagangan, para dai berhasil membangun hubungan antarpulau. Jika Islam berhasil didakwahkan di satu pulau, maka dari pulau itu akan berangkat para dai untuk mendakwahkan Islam ke pulau lainnya. Demikianlah yang terjadi di kepulauan Nusantara. Dari ujung barat Sumatra, para dai yang banyak berprofesi…
-

Awal Islamisasi Maluku
Maluku pada hari ini merupakan sebuah provinsi yang meliputi bagian selatan Kepulauan Maluku, Indonesia. Sementara itu, bagian utara kepulauan tersebut sejak 1999 menjadi provinsi tersendiri bernama Maluku Utara. Jika mengkaji sejarah, sebenarnya dahulu wilayah yang disebut Maluku justru wilayah yang hari ini menjadi Provinsi Maluku Utara. Dalam kitab Nagarakretagama disebutkan bahwa wilayah pengaruh kerajaan Majapahit meliputi Maluku, Ambwan…
-

Dinamika Dakwah Islam di Kesultanan Banjarmasin
Pada dua edisi sebelumnya telah dibahas periode penerimaan Islam secara resmi di Kalimantan Selatan dan sekitarnya, yaitu dengan munculnya Kesultanan Banjarmasin pada 1526. Sultan pertama adalah Sultan Suriansyah. Sejak itu, gerak dakwah Islam semakin berjalan massif. Banjarmasin kemudian tampil menjadi salah satu pusat Islamisasi di Kalimantan. Islamisasi Bahasa Banjar Setelah menerima Islam,…
-

Munculnya Kesultanan Banjarmasin
Proses awal Islamisasi Banjarmasin berjalan lambat, namun pasti. Sejak interaksi antara pedagang Muslim dari Jawa pada masa Kerajaan Negara Daha, pertumbuhan komunitas Muslim di Banjarmasin semakin menggeliat. Para pedagang tersebut kemudian membuat jaringan perdagangan yang menjadi embrio bagi munculnya Kesultanan Banjarmasin. Konflik Politik di Negara Daha Etnis Melayu pernah mendominasi perdagangan di…
-

Awal Islamisasi Banjarmasin
Banjarmasin hari ini adalah ibu kota provinsi Kalimantan Selatan. Dahulu, pada abad 15 hingga abad 19, Banjarmasin adalah sebuah wilayah geografis untuk sebutan yang melingkupi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Tenggara dan sebagian Kalimantan Timur. Kumpulan berbagai etnis yang tinggal di wilayah tersebut dinamakan masyarakat Banjar. (Yusliani Noor, Islamisasi Banjarmasin, hlm. 10) Banjarmasin dalam…
-

Ekspansi Dakwah Orang Bugis-Makassar
Secara resmi, Kerajaan Gowa-Tallo menerima Islam pada malam Jumat 22 September 1605 M bertepatan dengan 9 Jumadil Awal 1014 H. Raja yang memeluk Islam pada tanggal itu ialah raja Tallo yang juga menjabat mangkubumi dalam Kerajaan Gowa. Namanya I Mallingkang Daeng Mannyori’. Sebagai raja yang mula-mula masuk Islam, ia diberi gelar Sultan Abdullah Awwalul…
-

Penerimaan Islam Di Sulawesi Selatan
Pada edisi sebelumnya telah dibahas kedatangan Islam di Sulawesi Selatan sebagai periodisasi pertama Islamisasi wilayah tersebut. Pada periode ini, dakwah Islam memang belum menyebar luas. Dakwah Islam baru pada tahap pengenalan dan perintisan. Paling lambat, periode ini terjadi pada akhir abad 15 dan berakhir pada awal abad 17. Selanjutnya, Islamisasi Sulawesi Selatan memasuki periodisasi…
