Kajian

Makhluk Jadi-Jadian

Sekitar 2 bulan yang lalu, Warga Desa Pamijahan, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, digegerkan dengan penemuan makhluk mirip jenglot. Warga menyebutnya dengan nama Buncul. Makhluk ini bertangan dua tetapi tidak berkaki. Panjangnya sekitar 30 cm. Kulitnya bersisik dan berwarna hitam dengan rambut panjang. Tubuhnya seperti buntung dengan ekor pendek tanpa kaki. Gigi Buncul tampak kecil-kecil dan tajam. Makhluk ini dipercaya sebagai makhluk jadi-jadian yang mempunyai kekuatan spiritual. Tapi, belakangan tersingkap bahwa Buncul tak lebih hanyalah patung yang dibuat oleh si paranormal yang mengklaim menemukan makhluk itu.

Rumor seputar makhluk jadi-jadian seperti ini sering sekali menyeruak di media, atau menyebar dari mulut ke mulut. Sesekali diistilahkan dengan siluman, atau berita tentang adanya penampakan, bahkan konon ada manusia durhaka yang berubah bentuk menjadi binatang. Taruhlah kita asumsikan bahwa semua informasi itu hanya rumor yang dusta, pun perlu didudukkan, adakah isyarat atau bahkan dalil sharih yang menunjukkan adanya kemungkinan makhluk jadi-jadian itu.

Nash tidak memungkiri adanya kemungkinan ‘penampakan’. Meskipun tentang hakikat dari penampakan itu sendiri ada beberapa pandangan dikalangan ulama. Apakah yang muncul itu adalah jin yang berubah wujud, ataukah itu sihir yang dilakukan oleh jin sehingga manusia melihat sesuatu yang hakikatnya tidak ada. Banyak dalil shahih menyebutkan, beberapa jin yang terlihat oleh sahabat, meski bukan wujud aslinya. Seperti setan yang mencuri harta yang ditunggu oleh Abu Hurairah, juga jin yang berwujud ular yang terbunuh bersama sahabat Anshar tatkala keduanya bertarung, lalu Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menginformasikan bahwa itu adalah jin.

Adapun apa yang disebut orang dengan hantu, ataupun penampakan, menurut Umar bin Khaththab itu bukanlah hakikat jin, tetapi sihir dari golongan jin, sehingga seseorang melihat sesuatu yang hakikatnya tidak ada. Ini sinkron dengan hadits Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, la ghula, walakin as-sa’aali, tidak ada hantu, yang ada adalah as-sa’ali. Sedangkan makna as-Sa’aali adalah sihir yang dilakukan oleh jin, sehingga muncul penyerupaan dan khayalan (Aunul Ma’bud, Syarh Abu Dawud)

Lantas bagaimana dengan fenomena orang durhaka yang konon berubah bentuk seperti hewan, atau hewan yang memiliki bentuk aneh yang mirip manusia? Sebagian hanya rumor, sebagian lagi bisa jadi murni ’kesalahan’ genetika. Namun tidak menutup kemungkinan lain, bahwa ada kemungkinan terjadinya perubahan wujud manusia karena kedurhakaannya. Fenomena seperti ini dikabarkan Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam sebagai pertanda dekatnya Hari Kiamat. Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

”Akan terjadi di akhir zaman umat ini, khasaf (tanah amblas), maskh, dan qadzaf (benda langit yang jatuh ke bumi). ”(HR Tirmidzi, Syaikh al-Albani menyatakan shahih)

Ini seperti sebagian Bani Israel yang dijadikan oleh Allah sebagai kera dan babi. Wallahu a’lam. (Abu Umar A)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *